St. Thomas Aquinas

Thomas dilahirkan dalam keluarga bangsawan di sebuah daerah bernama Rocca Secca di dekat Napoli, Italia. Ayahnya Landulf dari Aquino dan ibunya Teodora Carracciolo adalah orang-orang katolik yang saleh. Karena itu tak mengherankan bila pada usia 5 tahun, Thomas diserahkan ke sebuah biara Benediktin di Monte Cassino agar dididik menjadi seorang biarawan.

Setelah 10 tahun menimba ilmu di biara Benediktin, Thomas lantas pindah ke Naples. Di tempat yang baru ini ia belajar kesenian dan filsafat. Di tempat ini pula, Thomas mulai tertarik pada kerasulan gereja dan berusaha untuk beralih menjadi anggota Ordo Dominikan. Namun keinginan tersebut tidak disambut baik oleh kedua orangtuanya. Keadaan ini membuat Thomas harus kembali tinggal di Rocca Secca.

Keinginan Thomas untuk bergabung dengan Ordo Dominikan rupanya tak terbendung lagi. Setelah setahun lebih tinggal di Rocca Secca akhirnya pihak keluarga memberinya kebebasan untuk memenuhi panggilan hidupnya. Thomas pun secara resmi bergabung dengan Ordo Dominikan.

Sesudah bergabung dengan Ordo Dominikan, Thomas dikirim ke Universitas Paris untuk belajar. Di tempat inilah, Thomas berkenalan dengan Albertus Magnus yang memperkenalkan kepadanya tentang filsafat Aristoteles.

Thomas Aquinas dalah salah satu pujangga gereja terbesar. Tulisannya digunakan selama beratus-ratus tahun. Thomas menulis dengan begitu indah mengenai Tuhan dan tentang iman yang tak lain berasal dari kedalaman cintanya pada Tuhan.

Thomas Aquinas wafat pada usia 49 tahun ketika sedang menempuh perjalanan untuk menghadiri pertemuan penting gereja yakni Konsili Lyon atas permintaan Paus Gregorius X. Setelah ia wafat, Paus Pius V memberinya gelar pujangga gereja, Paus Leo XIII memberinya gelar mahaguru dari segala doktor akademik dan pelindung semua universitas, perguruan tinggi dan sekolah. (Disarikan dari berbagai sumber)




0 comments:

Posting Komentar